Rabu, 26 Maret 2008

Kerja sama 2 Adat istiadat yang sangat berbeda.

Biasanya kerjasama antara 2 adat yang berbeda dilakukan karena adanya ikatan pernikahan, yang satu berasal dari adat mana yang satu berasal dari adat yang lainnya. Seperti pernikahan abangku, dari batak dan kakak iparku dari klaten, solo. Minggu kemarin tepatnya tanggal 23 maret 2008, Bang Nixon nikah...pernikahanya diadakan di dusun delimas, Klaten, Jawa Tengah. Sepanjang perjalanan dari Jakarta ke Klaten, yang kupikirin adalah abangku menikah, wah waktu nanti dia nikah ga boleh nangis...harus senyum... Sabtu pagi di jemput sama abang di stasion kreta klaten. langsung salaman dan memeluknya soalnya dah lama ga ketemu udah 6 bulan. trus, istirahat dan cek in ke hotel. Sore ke tempat kakak iparku , mbak yayuk, untuk di briefing buat acara hari ahad pagi...panitianya bilang, besok di jemput jam 05.00 ya, karena akad nikah mulai jam 07.00...wah keren banget jam 07.00...
oooia, semua keluargaku udah bangun sebelum subuh, bersiap-siap untuk sholat dan berangkat...ternyata jemputannya datangnya ontime, jam 05.00 dah ada di depan...nyampek di tempat acara, kami di briefing lagi buat membawa seserahan, ooo..ko aneh, ada sayur-sayuran ada pakaian pokoknya mah kebutuhan penganti wanitanya...ibu berceletuk' sayur yang ada di keranjang bakul buat apa?ayam buat apa?'. ya, mau ga mau kami mengikutia aja yang diinstruksikan ketua acaranya...
ternyata waktu nyampek di tempat akad nikah, ada penyambutan dari keluarga wanitanya, wah ini pake bahasa jawa halus lagi,,,hiks2 ga ngertiiiii...salahnya kami juga sih, keluarga wanitanya menawarkan untuk mentranslate kebahasa Indonesia, malah ditolak, jadinya ga ngerti kan...
akad nikah di mulai, akupun mem-foto2 hehe, buat pribadi...selesai akad nikah, kakak iparku melirik kepadaku dan tersenyum, akupun tersenyum, padahal dalam hati, mau nangis...
kini giliran dari keluargaku menanggapi pernikahan abangku, karena kami dari keluarga batak, maka setiap hubungan yang telah terikat di beri simbol dengan pengikatan dengan ulos kain selendang batak, dan memberikan makanan kepada orang-orang terdekat. pemberian diawali oleh ayah dan ibuku kepada mertua abang, paman, bibi, dan tante kakak iparku... khusus untuk saudara kakak iparku diberikan oleh abang dan kakak iparku...sebenarnya juga ulos itu digunkan untuk meminta ijin membawa pengantin wanita kekeluarga pria, dan diucapkan juga setelah pernikahan ini, pengantin wanita adalah anak dan tanggung jawab dari keluarga pria...(pasti sedih bangetttt), nah disini aja udah beda bangettt.
Selesai adat jawa dan batak di laksanakan...kini menunggu resepsi pernikahan...jelas karena pelaksanaanya di Klaten, maka adat yang digunakan adalah adat Klaten, semua saudara -saudaraku menggunakan pakaian jawa. hehe, ini ga ada yang kelihatan orang bataknya, yang laki-laki dah pake blankon... Banyak hal yang berbeda dan sangat berbeda dengan adat istiadat di batak...kalau di jawa kemarin adanya saling lempar sirih, injak telur, saweran....
ooia, yang lucunya itu adalah penyanyinya gadis jawa banget, nyanyiin lagu 'butet', itu kan isinya bahasa batak banget, kupikir ngapain menyanyikan lagu 'butet' lagu itukan lagu sedih bangettttttt, karena mereka ga ngerti artinya, menyanyikanya tanpa hati gitu... sedangkan aku yang mengerti jadi nya mau nangis...
Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar, walaupun dilakukan oleh 2 adat yang sangat berbeda, karena dari masing-masing adat sangat menghormati adat yang lainnya....

Kamis, 13 Maret 2008

Semester satu telah berlalu....

Tak terasa satu semester telah kulewati, hari ini adalah paling melegakan, setelah mengumpulkan Tugas Khusus. Tugas khusus seperti Tugas akhir, yang diambil dari penelitian dilapangan. Tugas khusus ku cukup menarik yaitu pemantauan terapi obat di ruang perawatan anak RSHS, karena tugas khusus ini juga aku tahu seperti apa anak-anak yang terkena menginitis, sindrom nefrotik, PJK (penyakit jantung kronik), demam tipoid dan TBC. Di sinilah memahami diagnosa yang ditulis oleh dokter spesialis anak, kenapa mereka memberi obat dan dosis yang tersebut kepada pasiennya yang tergolong pediatrik. Tempat penelitianku di ruang perawatan kelas tiga, jadi bisa dibayangkan pasien yang dirawat pada umumnya menggunakan askes kin atau gakin, jadi persediaan obatnya juga terbatas. Paling menarik adalah dokter di ruangan ini baik-baik, terkadang kalau persediaan obat di daftar askes kin atau gakin habis, dan pasien tersebut tidak mampu beli, terkadang dokternya yang membelikan. karena tugas khusus ini saya sering duduk di ruangan perawat dan kunjungan ke pasien. Biasanya juga dokter menanyakan kepada ibu pasien pola makan sehari-hari anaknya, sampai menanyakan keadaan keharmonisan keluarga mereka, hal ini untuk menelusuri mengapa anak tersebut terkena penyakit tersebut.

Rasa kasihan, sedih muncul saat ngelihat anak umur 2 bulan harus diinfus karena kena TBC, yang ditularkan dari ayah, ibu dan lingkungan sekitarnya. dari sini kalau kita nanti jadi orang tua, maka sebaiknya jauhkanlah anak-anak kita dari orang-orang yang memiliki batuk lama dan berdarah. Menjauhkan anak kecil dari orang dewasa yang terkena batuk lama (> 3 minggu) dan berdarah, bukanlah mengajari anak untuk milih-milih tapi untuk melindungi anak dari bakteri tuberkulosis itu. oia, saya juga mengambil data anak yang terkena TBC yang sudah menyerang tulang belakangnya (spondilitis tubercullosa), pasien ini tertular dari ayahnya, mungkin ayahnya merokok dan pola hidup ga sehat. Senang banget kalau lihat anak kecil dah sembuh, sepertinya dari mata mereka mengatakan " hore aku bisa main lagi, selamat tinggal rumah sakit!!!!", karena jadi orang sakit itu ga ada enaknya.

waktu ngambil data pengobatan pasien sih cukup menyenangkan, tapi setelahnya baru dibahas, yang harus cari literatur sana kesini, dan kalau ada pasien yang salah waktu minum obat itu juga harus dibahas. setelah dibahas dan diketik pastinya, di konsultasikan kepada pembimbing (apoteker), dan diedit-edit (mirip banget deh dengan tugas akhir).
Sekarang dah beres, tinggal tunggu di tandatangan sama pembimbing aja. Jadi merasa kangen banget pengen main lagi diruangan anak...

Anak-anak adalah umur yang paling rentan terkena infeksi, jadi jagalah keponakan, sepupu, dan anak kita sendiri dari penyakit apapun, yang paling penting adalah menjaga mereka dalam lingkungan sehat dan bersih...percaya ga percaya kalau masih kecil aja mereka sakit-sakitan, gimana dah besarnya.

Bantulah anak-anak untuk menciptakan dan menikmati masa kecilnya, karena itu takkan pernah terlupakan sampai mereka besar nanti.

........Tinggal satu semester lagi menuju kelulusan......