Sabtu, 11 Juli 2009

Ibu ku Keren...

Ibu dalam masyarakat Sumatera Utara Di sebut Omak, Kalau dalam suku batak di sebut Inang. Omak saya memiliki pendidikan hanya sampai SMP saja, mungkin di masanya untuk seorang wanita sekolah sampai SMP itu udah hal membanggakan. Omak saya itu tidak pernah ikut kuliah 'Parenting School' ga pernah ikut Majelis Ta'lim yang diadakan Salimah, tapi kalau masalah mengendalikan dan mendidik anak, Omak saya itu adalah profesornya. Dulu pernah bertanya ke beliau 'Mak, dulu sama nenek seperti apa?',. Dia pun menjawab' Saya adalah menantu kesayangan nenek mu.'. Dalam hati 'Mamak ku ini hebat sekali, selain dia sangat pinter mengurus kami dia juga berbakti sama mertuanya'. Ibuku ketika muda, sebagai pengusaha dia memiliki rumah makan di tengah daerah Pangkalan Bernadan, daerah disebelah Lubuk Pakam...dia juga punya toko juga. semua anak-anak disuruh untuk mengelola tokonya...cuam bergantian jagalah...karena Ayahku melihat tidak ada perkembangan di daerah tersebut jadinya kami sekeluarga pindah ke Medan, disana ayahku menjadi produsen sayur-mayur dan ibuku sebagai pedagangnya...kebayangkan ya..ibu saya itu sibuk sekali, ga pernah sekalipun saya meliha dia diam atau bengong..selalu bergerak dan berkerja...kemudia tiap minggu ibu saya menghadiri pengajian di daerah sana namanya 'wiritan'.
Saya mau menceritakan kehebatan ibu saya itu, mungkin ini bisa digunakan suatu pelajaran. Kalau banyak teman-teman bilang 'wah, Rohni tegar sekali ya'(hahaha, itu cuma kata orang, karena mereka cuma melihat saja). Nah disinilah omak saya itu berperan, ketika saya punya masalah yang sangat besar, berkecamuk dihati, memusingkan pikiran, menghilangkan selera makan dan lain-lain. Biasanya kalau dalam keadaan seperti itu saya akan menelpon omak ku itu...Biasanya saya menelpon dan mengatakan kalau saya sedang punya masalah dan minta didoakan oleh beliau...Cuma minta di doakan lho..
Pernah suatu saat ketika ujian Apoteker melandaku...uh, kayaknya itu ujian terhebat selama sejara akademik ku..Saya sangat deg-degan..karena kemampuan saya belum bisa dianggap layak untuk lulus menjadi apoteker...saya menelpon ibu saya dan mengatakan semua masalah yang saya alami..Dia hanya bilang " Rohni, percaya Allah bersama orang-orang yang sabar syukur dan tawakal, jadi jangan khawatir Allah akan memberikan yang terbaik"..udah aja...Walhasil, Alhamdulillah lulus donk...Terimakasih Mamak ku atas doanya..
Pernah juga saya mendapat kasus/masalah lah yang membuat saya mengis sebenar-benarnya menangis...karena ga bisa lagi cerita sama siap, cuma sama Allah dan omak ku itu..Lalu saya menelponnya berjam-jam cuma mau bilang 'mak, ninik sedih nih dan mau nangis!'.Dia cuma menjawab ' Sabar ya nik, mamak doakan semoga dapat yang terbaik, jangan nangis ya!'..ternyata cuma gitu doank ga mempan...masih juga saya menangis, saya adalah orang yang sangt sulit sekali menangis, kalau cuma karena kehilangan barang saya tidak akan menangis, kalau berselisih sama temanpun saya ga menangis..tapi masalah ini lebih dari kemampuan saya untuk meredakannya..Akhirnya ibu saya bilang' BORU Manik Ga Boleh Nangis ya!, karena itu bisa buat sedih semua keluarganya!'(Boru itu anak perempuan orang batak). Langsung saya terdiam sebentar. Yaa..ternyata udah ga ada bujukan yang lain selain mengukankan status BORU MANIK. Dulu juga sempat nanya kenapa BORU Manik tidak di perbolehkan menangis, jawabannya : Karena di suku Manik BORU itu seperti tuan putri yang harus di jaga ga boleh sedih...ceiela..Wal hasil saya masih tetap menangis, karena ga bisa di berhentikan, wong air matanya yang mau turun sendiri. Akhirnya dia mencermahi saya yang intinya' Allah selalu bersama dengan orang-orang yang sholat dan bersabar'...Saya terdiam dan berpikir omakku saya berpikirnya sangat bagus, kenapa saya harus jatuh jadi orang pesimis...Toh, orang-orang terdekatku selalu sayang padaku.
Dulu juga ketika masih kecil setiap kali jatuh ibu saya selalu mengatakan' Ayo bangun, jangan nangis, jatuh tandannya mau besar...ninik mau besar ya..masa' gitu aja nangis'...Suport yang diberikan selalu membantuku untuk bangus dan terus bangun..
Ternyata cara ini tidak kesemua anaknya kayak bang nixon dan bang rahmat juga berbeda, antara saya dan cinta juga sangat berbeda..tapi dianatara mereka semua saya yang paling senang curhat...sangguinis sih ya..
Point-point yang dapat diambil:
1. Ibu saya tak pernah mengkerenkan dirinya.
2. Ibu saya selalu membuka pikiran saya untuk kembali kepada Allah.
3. Ibu saya sangat berlapang dada.
4. Ibu saya mengajarkan kepda saya 'siapa saya.
5. Ibu saya tidak pernah memaksakan kehendak..
6. Ibu saya selalu melihat tipe kepribadian anak-anaknya.

Wallahua'alm bishowab...
ROHNI SAYANG MAMAK..

Tidak ada komentar: